5 Bakso Enak di Balikpapan

Cuma tiga foto bakso Balikpapan ini aja yang ada di galeriku. Semoga kelak ada kesempatan ke sana lagi untuk mengambil foto bakso lebih banyak, huehehe… niatt.

Malam ini, hatiku rada-rada ambyarrr gitu sejatinya karena baca artikel di detik (https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-4977599/para-ilmuwan-sarankan-sosial-distancing-perlu-dilakukan-hingga-2022) tentang social distancing yang menurut ilmuwan harus dilakukan sampai dengan 2022. Okee, deh. Kenapa enggak sekalian sampai Taka gede aja. LOL. Teman-temanku pun sudah mulai lelah bersikap bijak dan manis. 😀 Aku paham banget kok. Aku juga maless bersikap seolah baik-baik aja. Yang aku lakukan sejauh ini adalah berusaha menyenangkan diriku sendiri dengan berbagai macam cara sebelum akhirnya melakukan tugas-tugasku yang lain, termasuk sebelum menyenangkan orang lain. Enggak lupa, terus-meneruss ingatt bahwa yang seperti ini enggak cuma kita aja, tapi semua orang di seluruh dunia.

Meski “diam di rumah” sejatinya bukan hal yang aneh bagi mereka yang sehari-hari kerja dari rumah, tapi tetap saja beda. Poinnya ada di kita mau pergi ke mana aja dan kapan aja, hayukkk. Paling kalau di ibukota mesti waspada sama kriminalitas. Sejak menikah, sejatinya kerjaanku bisa dilakukan di rumah. Tapi bukan berarti 24 jam selama 7 hari “bertapa” dalam kesendiriaan. Yaa enggak gitu juga kaaleee. LOL.

Pagi, olahraga. Lanjut, ngerjain. Kalau pas harus ke kantor tempatku kerja lepas, it meanss berangkatny bareng suami dan aku neruss naik bus agramas ke daerah Pasar Rebo. Atau misal ada meeting sama penerbit, pastilah “mbolang” ke mana-mana. Akhir pekan? Waktunya FLP Bekasi. Belom acara emak-emak (rempong) arisan di perumahan. Yahh, intinya sering menghirup udara segarlah ya meski bukan orang kantoran yang kerjanya terikat.

Biar gimana, biar di rumah bisa melakukan apa aja (nulis, membersamai anak dan suami, masak, beberes, dll), tapi sungguh… ngobrol secara nyata sama orang lain tuh benar-benar beda loh rasanya. Baru kerasa setelah enggak bisa melakukannya. Xixixi.

Aku mendukung program social distancing. Sangattt. Semua orang juga gitu. Tapi enggak bisa dimungkiri kalau di sisi lainn kadang kita merasa lelah. Wajar, kan. Tapi yaweslah ya: lelah jiwa, istirahatkan bentar. Kemudian, lanjutkan perjuangan.

Sama-sama berdoa aja ya semua semuanyaa cepat berlalu. Teman-teman nakes juga pastii penginn bangettt ngumpul bareng keluargaa. Pun yang lainn. Wes intinya kita saling mendukung dan mendoakan aja ya, Kawans. Enggak perlu dijelaskan lebih lanjut, kuyakin perasaan kita sama.

Ehhh… maaf kalau antara judul dan pembukaan enggak nyambung. Xixixi. Enggak tahan buat enggak zurhatt duluuu.

*tarik napas duluuu*

Jadi aku tuh hari ni ngerapihin foto-foto lamaa dan mengelompokkannya menjadi beberapa kategori. Teruss, nemu foto-foto bakso yang kuambil pas aku masih di Balikapapan, dong. Ingatan pun kembali berkelana ke tujuh tahun yang lalu dimana saat itu petualanganku di kota minyak dimulai.

Salah satu kuliner yang sering aku cicip adalah BAKSO. Ada banyak sih bakso yang ada di Balikpapan, cuma yang menurutku uenak ya lima ini.

1. Bakso Likmin

Berlokasi di daerah perempatan sebelum Pasar Damai depan Jamsostek, bakso likmin ini menurut salah satu temanku dulunya dijual keliling. Karena lariss maniss, jadilah akhirnya Likmin mendirikan warung sendiri.

Sebenarnya selain bakso, ada juga menu lain yakni mie ayam, cuma kalau aku pribadi sih lebih suka bakso. Biasanya, aku mampir ke sini sebelum senam ibu-ibu atau setelah pulang acara organisasi. Saking seringnya mampir, orangnya sampai hafal. Kalau enggak sempat mampir, aku nitip suami biar sepulang kantor dia belii bakso dulu. Yaelahh, segitunyaa. Emang iya.

Kelebihan bakso likmin ini menurutku ada di rasanya yang nampoll bangett. Kuahnya benar-benar kerasaa, enggak anyepp. Makin cucok kalau kita makan sama krupuk bulet-bulet kuning. Ehm, nikmat Allah mana yang kamu dustakan?

Bakso yang lokasinya persis di pojokan lampu merah ini bukanya jam 9 pagi dan tutupnya 9 malam. Entahlah kalau sekarang, ya.

2. Bakso SMA 1

Sesuai namanya, lokasi bakso ini ada di dekat SMA 1 daerah Gunung Pasir Balikpapan. Ehm, kalau naik angkot aku kurang tahu gimana caranya karena biasanya aku ke sini sama teman naik motor. Eh, pernah sih pas ke sini pertama kali sama Mbak Reni naik angkot biru. Cuma katanya sih bukan itu jalur utamanya. Kalau dibandingkan Lik Min, emang cara “menggapai” bakso SMA 1 agak sedikit berliku.

Yang paling aku suka kalau ngebakso di sini adalah kerupuknyaa yang lebih mirip pangsit. Enak banget dicampur sama kuahh. Sedangkan kalau kuahnya sendiri sih menurutku cocok untuk mereka yang enggak suka asin. Sebab, aku dan temanku biasanya suka nambahin micin eh garam sendiri biar lebih berasa. Hehe.

Untuk menu, sama seperti bakso likmin, enggak cuma bakso aja, tapi juga ada mie ayam. Terserah mau yang mana. 😀

Horee

3. Bakso kolorijo

Jangan tanya kenapa karena aku pun sampai pindah ke sini masih belum engeuhh kenapa namanyaa kolorijoo. Belum sempat nanya-nanya sih duluu. Huhuhu, nyeselll.

Kesan pertama saat ke sini adalah… parkirannya luasss. Jelasss, lokasiny aja dekatt bangett supermarket Yova yang daerah Letjend Sutoyo atau Gunung Malang, gimana enggak luass.

Untuk masalah rasa, enggak perlu tambahan apa-apa. Semua udah pass. Menunya sama seperti dua warung bakso sebelumnya: ada mie ayam, ada bakso aja.

Biasanya, aku ke sini setelah nyalon (luluran dan teman-temannya) sama Mbak Diana. Setelahnya, sekalian belanja ke Yova. Emak-emak bangett. Xixixi.

4. Bakso wardoyo

Bakso yang rasanya mirip dengan keempat bakso sebelumnya ini berlokasi di daerah MT. Haryono Dalam. Waktu bukanya pun sama dengan keempat bakso sebelumnya: dari jam 9-an pagi sampai dengan jam 9-an malam.

Yang paling menonjol di bakso ini adalah… ada tetelannya. Ini yang bikin sedepp bangett. Cocok banget buat yang sukaa cem ginii.

5. Bakso (bakwan) idola

Jika keempat bakso sebelumnya secara penampakan sama: just meatball tanpa tambahan siomay, tahu, dan teman-temannya, maka bakso idola ini bedaaa. Bagi orang Malang yang sedang merantau ke kota minyak dan sedang kangen kampung halaman, enggak ada salahnya mencoba mengobati rindunya di sini.

Lokasinya di dekat kantor suami, daerah Klandasan Ulu, persis depan kantor ASABRI (seberangnya). Tempatnya dua lantaii, luass, nyaman bangettt. Kita pun bisa milih mau yang lesehan atau duduk.

Nahh, itu tadi lima bakso di Balikpapan yang menurutku ueenakk. Kalau suasana udah normal lagi, sok dah mangga dicobaa. Jangan lupa berdoa dulu, yaa. 🙂

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s